Summary by:HeraJuarto
Mungkin judul di atas kerap kali terucap manakala kita membicarakan tentang film action yang satu ini. Namun memang benar! Setelah bertahun-tahun kita dijejali dengan berbagai sinetron, film layar lebar serta film-film pendek dengan tema horor, kekerasan dalam rumah tangga, dan percintaan (yang menurut sebagian orang adalah tema universal yang abadi), maka kita kini bisa sedikit ‘lega’ dengan munculnya film Merantau yang notabene bergenre action-dewasa. Dengan mengusung latar belakang adat masyarakat Minangkabau dan masalah social human trafficking, serta adegan laga tentunya, film ini mampu membangkitkan kembali geliat film laga tanah air yang telah tertidur. Bukan hanya itu, penggarapannya yang tidak main-main pun mampu membuat kita terkesima, seolah-olah aksi yang kita tonton itu adalah nyata dan bukan rekayasa belaka. Gerakan perkelahiannya benar-benar riil, tidak kalah dengan adegan laga ala Jackie Chan. Film yang dibintangi oleh Iko Uwais sebagai Yuda (tokoh central) dan disutradarai serta ditulis oleh Gareth Evans ini mampu menyajikan runtutan adegan action yang belum pernah ada di layar lebar Indonesia sebelumnya. Seolah menandai bangkitnya dunia perfilman laga tanah air, mari kita berharap film Merantau ini mampu menjadi pembuka bangkitnya film action Indonesia, alih-alih menjadi yang terakhir untuk film dengan genre tersebut di rancah industri film tanah air. *HJ*
Resensi:
Di Minangkabau, Sumatra Barat, Merantau adalah tradisi yang harus dijalankan setiap anak laki-laki. Yuda (Iko Uwais), pesilat Harimau handal, dalam persiapan akhir untuk memulai perantauannya. Ia harus meninggalkan keluarganya, ibu tercinta, Wulan (Christine Hakim), dan udanya, Yayan (Donny Alamsyah), kenyamanan dan keindahan kampung halamannya, dan membuat nama untuk dirinya di keserabutan kota Jakarta. Nasib mempertemukan Yuda dengan yatim piatu Adit (Yusuf Aulia) dan kakaknya, Astri (Sisca Jessica), yang akan menjadi korban organisasi ilegal human trafficking
Organinsasi yang memperlakukan manusia seperti barang ini dipimpin seorang Eropa berhati batu, Ratger (Mads Koudal) dan tangan kanannya Luc (Laurent Buson). Ketika terluka dalam perkelahian antara Johni (Alex Abbad), para tukang pukulnya dan Yuda, Ratger bersikeras mencari Astri, atau "barangnya", yang berhasil di selamatkan dan ingin pembalasan berdarah setimpal
Perkenalan Yuda dengan kota serabutan ini seperti api yang menyulut ketika situasi memaksanya untuk melarikan diri bersama Astri dan Adit dari kejaran mucikari dan preman-preman yang menguasai malam, menggerayangi setiap jalanan, dan mengejar setiap langkah mereka.
Dengan kebebasan hampir di tangan mereka, Yuda tidak mempunyai pilihan selain melawan orang-orang yang menyerangnya dengan adrenalin tinggi dalam runtunan action yang belum pernah dipersembahkan sebelumnya di layar lebar Indonesia. (from www.merantau-movie.com)
Merantau, bangkitnya film laga tanah air! Originally published in Shvoong: http://id.shvoong.com/movies/1922696-merantau-bangkitnya-film-laga-tanah/
0 komentar:
Posting Komentar